10 Tips Mengatur Laptop Baru agar Tidak Lemot dan Overheat

10 Tips Mengatur Laptop Baru agar Tidak Lemot dan Overheat
10 Tips Mengatur Laptop Baru agar Tidak Lemot dan Overheat (Foto: Pixabay)

TECHNOZ.BIZ.ID - Membeli laptop baru adalah momen yang menyenangkan, terutama saat kamu akhirnya mendapatkan perangkat yang sudah lama kamu idamkan. Tapi, jangan buru-buru memakainya tanpa pengaturan awal yang tepat. Laptop baru bukan jaminan langsung optimal performanya. Jika tidak diatur dengan benar, laptop bisa jadi cepat lemot dan overheat, bahkan sejak minggu pertama penggunaan. Kalau kamu ingin laptop barumu tetap lancar, dingin, dan tahan lama, simak artikel ini sampai habis. Dan jangan lupa untuk juga mengunjungi link situs informasi laptop lainnya untuk menambah wawasan dan tips menarik seputar dunia teknologi dan laptop.

Sebelum masuk ke tips utama, buat kamu yang sedang menimbang pilihan PC rakitan sebagai alternatif laptop, bacalah juga artikel tentang PC Rakitan 10 Jutaan agar kamu bisa membandingkan mana yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu. Oke guys, mari Kita lanjut ke pembahasan ya, simak berikut ini:

1. Uninstall Aplikasi Bawaan yang Tidak Perlu

Laptop baru seringkali datang dengan berbagai aplikasi bawaan dari pabrik atau brand, yang disebut bloatware. Aplikasi-aplikasi ini memakan ruang penyimpanan dan berjalan di latar belakang tanpa kamu sadari. Hasilnya? Laptop jadi lemot padahal belum digunakan secara maksimal.

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah buka Control Panel > Programs > Uninstall a program, lalu periksa aplikasi yang sekiranya tidak kamu butuhkan. Hapus saja yang tidak penting, seperti game trial, antivirus versi demo, atau tool promosi dari brand laptop tersebut.

2. Aktifkan Mode Hemat Daya atau Performance Mode Sesuai Kebutuhan

Windows menyediakan opsi pengaturan daya yang bisa kamu sesuaikan dengan cara penggunaanmu. Kalau kamu hanya browsing atau mengetik, gunakan mode hemat daya (Power Saver) untuk menjaga suhu laptop tetap rendah. Tapi kalau kamu sedang melakukan pekerjaan berat seperti editing video atau gaming, aktifkan Performance Mode agar laptop bekerja maksimal.

Caranya: buka Settings > System > Power & Battery > Power Mode, dan pilih sesuai kebutuhan. Mode ini mempengaruhi kecepatan prosesor, konsumsi baterai, dan suhu perangkat.

3. Update Driver dan Sistem Operasi

Meskipun laptop kamu baru, sistem operasinya mungkin belum diperbarui ke versi terbaru. Driver hardware juga bisa jadi masih versi awal dari pabrik. Driver yang kadaluwarsa bisa menyebabkan bug, performa buruk, bahkan overheat.

Segera lakukan update sistem Windows melalui Settings > Update & Security > Windows Update. Lalu update juga driver melalui aplikasi seperti Intel Driver Support, NVIDIA GeForce Experience, atau langsung dari situs resmi merek laptopmu.

4. Instal Antivirus Ringan tapi Efektif

Laptop baru tetap rentan terhadap malware dan virus, apalagi jika kamu sering berselancar di internet. Tapi, pastikan antivirus yang kamu instal tidak terlalu berat. Antivirus yang memakan RAM besar bisa membuat laptop terasa lambat, terutama kalau spesifikasi laptop kamu entry-level.

Beberapa rekomendasi antivirus ringan antara lain Microsoft Defender (sudah bawaan Windows), Avast Free Antivirus, atau Bitdefender Free. Jangan instal dua antivirus sekaligus karena bisa saling konflik dan memperlambat sistem.

5. Gunakan Aplikasi Pembersih dan Optimasi

Untuk menjaga kinerja laptop tetap optimal, gunakan aplikasi pihak ketiga yang bisa membersihkan file sampah, cache, dan mengatur startup program. Salah satu yang cukup terkenal dan ringan adalah CCleaner. Aplikasi ini bisa menghapus file tidak penting, mempercepat waktu booting, dan mengatur software yang aktif saat laptop dinyalakan.

Tapi hati-hati, jangan terlalu sering memakai fitur registry cleaner, karena bisa menghapus entri penting. Cukup gunakan fitur pembersih utama dan optimasi startup.

6. Cek dan Atur Startup Program

Banyak aplikasi langsung berjalan saat laptop dinyalakan, tanpa kamu sadari. Ini membuat proses booting jadi lambat dan memakan banyak RAM. Untungnya, Windows memberikan kontrol penuh untuk mengatur hal ini.

Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager, lalu klik tab Startup. Dari sini kamu bisa mematikan aplikasi yang tidak perlu berjalan otomatis, seperti Spotify, Zoom, atau aplikasi update driver otomatis yang jarang kamu gunakan.

7. Gunakan Cooling Pad untuk Menjaga Suhu Laptop

Salah satu penyebab laptop cepat panas adalah ventilasi udara yang terhambat atau proses pendinginan yang kurang. Apalagi kalau kamu meletakkan laptop di kasur, bantal, atau karpet, sirkulasi udara akan terganggu.

Solusinya: gunakan cooling pad, yaitu kipas tambahan yang diletakkan di bawah laptop. Harganya terjangkau, dan efeknya bisa signifikan dalam menurunkan suhu laptop saat bekerja berat.

8. Bersihkan Laptop Secara Berkala

Debu yang menumpuk di kipas dan ventilasi bisa menyebabkan laptop cepat overheat. Meskipun laptop baru, dalam waktu 1-2 bulan penggunaan pun sudah bisa mulai mengumpulkan debu, terutama jika kamu bekerja di ruangan tidak ber-AC.

Gunakan kuas kecil, blower, atau semprot udara kaleng (compressed air) untuk membersihkan bagian keyboard dan ventilasi udara. Jangan sampai kotoran menumpuk dan mengganggu sirkulasi panas.

9. Nonaktifkan Efek Visual yang Tidak Penting

Windows memiliki banyak efek animasi dan transisi visual. Sayangnya, efek-efek ini bisa membebani RAM dan VGA, terutama pada laptop dengan spesifikasi menengah ke bawah.

Untuk menonaktifkannya, buka Control Panel > System > Advanced system settings > Settings (di bagian Performance). Pilih opsi Adjust for best performance, atau centang hanya efek visual yang penting saja seperti smooth edges of screen fonts agar tampilan tetap enak dilihat.

10. Gunakan SSD jika Masih Menggunakan HDD

Kalau laptop kamu masih menggunakan HDD (Hard Disk Drive), pertimbangkan untuk upgrade ke SSD (Solid State Drive). SSD bisa meningkatkan kecepatan booting dan membuka aplikasi hingga 3-5 kali lebih cepat.

Meskipun beberapa laptop sudah dilengkapi SSD sejak awal, ada juga yang masih menggunakan HDD, terutama pada laptop low budget. Cek di spesifikasi laptop kamu dan pertimbangkan untuk upgrade bila memungkinkan.

Kesimpulan

Laptop baru bukan berarti langsung siap pakai dengan performa optimal. Dengan sedikit pengaturan dan perawatan, kamu bisa menjaga laptop tetap ringan, cepat, dan tidak cepat panas. Dari menghapus aplikasi bawaan, mengatur startup, hingga menggunakan cooling pad, semua langkah ini penting untuk memperpanjang usia laptopmu.

Jangan biarkan laptop baru kamu rusak hanya karena kurang perawatan. Terapkan tips-tips di atas sejak awal, dan kamu akan merasakan perbedaannya dalam jangka panjang. Untuk informasi menarik lainnya seputar dunia laptop dan teknologi, terus kunjungi situs informasi laptop dan baca artikel-artikel terbaru yang informatif dan mudah dipahami.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments